a. Islam Mengakui Rasa Cinta
Islam mengakui adanya rasa cinta yang ada dalam diri manusia. Ketika seseorang memiliki rasa cinta, maka hal itu adalah anugerah Yang Kuasa. Termasuk rasa cinta kepada wanita (lawan jenis) dan lain-lainnya.
“Dijadikan indah pada manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik .”(QS. Ali Imran :14).
Khusus kepada wanita, Islam menganjurkan untuk mengejwantahkan rasa cinta itu dengan perlakuan yang baik, bijaksana, jujur, ramah dan yang paling penting dari semau itu adalah penuh dengan tanggung-jawab. Sehingga bila seseorang mencintai wanita, maka menjadi kewajibannya untuk memperlakukannya dengan cara yang paling baik.
Rasulullah SAW bersabda,”Orang yang paling baik diantara kamu adalah orang yang paling baik terhadap pasangannya (istrinya). Dan aku adalah orang yang paling baik terhadap istriku”.
b. Cinta Kepada Lain Jenis Hanya Ada Dalam Wujud Ikatan Formal
Namun dalam konsep Islam, cinta kepada lain jenis itu hanya dibenarkan manakala ikatan di antara mereka berdua sudah jelas. Sebelum adanya ikatan itu, maka pada hakikatnya bukan sebuah cinta, melainkan nafsu syahwat dan ketertarikan sesaat.
Sebab cinta dalam pandangan Islam adalah sebuah tanggung jawab yang tidak mungkin sekedar diucapkan atau digoreskan di atas kertas surat cinta belaka. Atau janji muluk-muluk lewat SMS, chatting dan sejenisnya. Tapi cinta sejati haruslah berbentuk ikrar dan pernyataan tanggung-jawab yang disaksikan oleh orang banyak.
Bahkan lebih ‘keren’nya, ucapan janji itu tidaklah ditujukan kepada pasangan, melainkan kepada ayah kandung wanita itu. Maka seorang laki-laki yang bertanggung-jawab akan berikrar dan melakukan ikatan untuk menjadikan wanita itu sebagai orang yang menjadi pendamping hidupnya, mencukupi seluruh kebutuhan hidupnya dan menjadi `pelindung` dan ‘pengayomnya`. Bahkan `mengambil alih` kepemimpinannya dari bahu sang ayah ke atas bahunya.
Dengan ikatan itu, jadilah seorang laki-laki itu `the real gentleman`. Karena dia telah menjadi suami dari seorang wnaita. Dan hanya ikatan inilah yang bisa memastikan apakah seorang laki-laki itu betul serorang gentlemen atau sekedar kelas laki-laki iseng tanpa nyali. Beraninya hanya menikmati sensasi seksual, tapi tidak siap menjadi the real man.
Dalam Islam, hanya hubungan suami istri sajalah yang membolehkan terjadinya kontak-kontak yang mengarah kepada birahi. Baik itu sentuhan, pegangan, cium dan juga seks. Sedangkan di luar nikah, Islam tidak pernah membenarkan semua itu. Kecuali memang ada hubungan `mahram` (keharaman untuk menikahi). Akhlaq ini sebenarnya bukan hanya monopoli agama Islam saja, tapi hampir semua agama mengharamkan perzinaan. Apalagi agama Kristen yang dulunya adalah agama Islam juga, namun karena terjadi penyimpangan besar sampai masalah sendi yang paling pokok, akhirnya tidak pernah terdengar kejelasan agama ini mengharamkan zina dan perbuatan yang menyerampet kesana.
Sedangkan pemandangan yang lihat dimana ada orang Islam yang melakukan praktek pacaran dengan pegang-pegangan, ini menunjukkan bahwa umumnya manusia memang telah terlalu jauh dari agama. Karena praktek itu bukan hanya terjadi pada masyarakat Islam yang nota bene masih sangat kental dengan keaslian agamanya, tapi masyakat dunia ini memang benar-benar telah dilanda degradasi agama.
Barat yang mayoritas nasrani justru merupakan sumber dari hedonisme dan permisifisme ini. Sehingga kalau pemandangan buruk itu terjadi juga pada sebagian pemuda-pemudi Islam, tentu kita tidak melihat dari satu sudut pandang saja. Tapi lihatlah bahwa kemerosotan moral ini juga terjadi pada agama lain, bahkan justru lebih parah.
c. Pacaran Bukan Cinta
Melihat kecenderungan aktifitas pasangan muda yang berpacaran, sesungguhnya sangat sulit untuk mengatakan bahwa pacaran itu adalah media untuk saling mencinta satu sama lain. Sebab sebuah cinta sejati tidak berentu sebuah perkenalan singkat, misalnya dengan bertemu di suatu kesempatan tertentu lalu saling bertelepon, tukar menukar SMS, chatting dan diteruskan dengan janji bertemua langsung.
Semua bentuk aktifitas itu sebenarnya bukanlah aktifitas cinta, sebab yang terjadi adalah kencan dan bersenang-senang. Sama sekali tidak ada ikatan formal yang resmi dan diakui. Juga tidak ada ikatan tanggung-jawab antara mereka. Bahkan tidak ada ketentuan tentang kesetiaan dan seterusnya.
Padahal cinta itu memiliki, tanggung-jawab, ikatan syah dan sebuah harga kesetiaan. Dalam format pacaran, semua instrumen itu tidak terdapat, sehingga jelas sekali bahwa pacaran itu sangat berbeda dengan cinta.
d. Pacaran Bukanlah Penjajakan / Perkenalan
Bahkan kalau pun pacaran itu dianggap sebagai sarana untuk saling melakukan penjajakan, perkenalan atau mencari titik temu antara kedua calon suami istri, bukanlah anggapan yang benar. Sebab penjajagan itu tidak adil dan kurang memberikan gambaran sesungguhnya dari data yang diperlukan dalam sebuah persiapan pernikahan.
Dalam format mencari pasangan hidup, Islam telah memberikan panduan yang jelas tentang apa saja yang perlu diperhitungkan. Misalnya sabda Rasulullah SAW tentang 4 kriteria yang terkenal itu.
Dari Abi Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW berdabda,”Wanita itu dinikahi karena 4 hal : [1] hartanya, [2] keturunannya, [3] kecantikannya dan [4] agamanya. Maka perhatikanlah agamanya kamu akan selamat. (HR. Bukhari Kitabun Nikah Bab Al-Akfa’ fiddin nomor 4700, Muslim Kitabur-Radha’ Bab Istihbabu Nikah zatid-diin nomor 2661)
Selain keempat kriteria itu, Islam membenarkan bila ketika seorang memilih pasangan hidup untuk mengetahui hal-hal yang tersembunyi yang tidak mungkin diceritakan langsung oleh yang bersangkutan. Maka dalam masalah ini, peran orang tua atau pihak keluarga menjadi sangat penting.
Inilah proses yang dikenal dalam Islam sebaga ta’aruf. Jauh lebih bermanfaat dan objektif ketimbang kencan berduaan. Sebab kecenderungan pasangan yang sedang kencan adalah menampilkan sisi-sisi terbaiknya saja. Terbukti dengan mereka mengenakan pakaian yang terbaik, bermake-up, berparfum dan mencari tempat-tempat yang indah dalam kencan. Padahal nantinya dalam berumah tangga tidak lagi demikian kondisinya.
Istri tidak selalu dalam kondisi bermake-up, tidak setiap saat berbusana terbaik dan juga lebih sering bertemua dengan suaminya dalam keadaan tanpa parfum. Bahkan rumah yang mereka tempati itu bukanlah tempat-tempat indah mereka dulu kunjungi sebelumnya. Setelah menikah mereka akan menjalani hari-hari biasa yang kondisinya jauh dari suasana romantis saat pacaran.
Maka kesan indah saat pacaran itu tidak akan ada terus menerus di dalam kehidupan sehari-hari mereka. Dengan demikian, pacaran bukanlah sebuah penjajakan yang jujur, sebaliknya sebuah penyesatan dan pengelabuhan.
Dan tidak heran kita dapati pasangan yang cukup lama berpacaran, namun segera mengurus perceraian belum lama setelah pernikahan terjadi. Padahal mereka pacaran bertahun-tahun dan membina rumah tangga dalam hitungan hari. Pacaran bukanlah perkenalan melainkan ajang kencan saja.
Hadaanallahu Wa Iyyakum Ajma`in, Wallahu A`lam Bish-shawab,
Wassalamu `Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh.
Sumber : Pusat Konsultasi syariah
http://safruddin.wordpress.com/2007/06/16/pacaran-dalam-pandangan-islam/
Selasa, 07 Juni 2011
Jumat, 03 Juni 2011
Jadi Ikhwan jangan cengenG
Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Dikasih amanah pura-pura
batuk..
Nyebutin satu persatu
kerjaan biar dikira sibuk..
Afwan ane sakit.. Afwan PR
ane numpuk..
Afwan ane banyak kerjaan,
kalo nggak selesai bisa
dituntut..
Afwan ane ngurus anu ngurus
itu jadinya suntuk..
Terus dakwah gimana?
digebuk?
Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Dikit-dikit dengerin lagunya
edcoustic..
udah gitu yang nantikanku di
batas waktu, bikin nyelekit..
Ke-GR-an tuh kalo ente
melilit..
Kesehariannya malah jadi
genit..
Jauh dari kaca jadi hal yang
sulit..
Hati-hati kalo ditolak, bisa
sakiiiittt...
Jadi Ikhwan jangan
cengeng...
Dikit-dikit SMSan sama
akhwat pake Paketan SMS
biar murah..
Rencana awal cuma kirim
Tausyiah..
Lama-lama nanya kabar
ruhiyah.. sampe kabar orang
rumah..
Terselip mikir rencana
walimah?
Tapi nggak berani karena
terlalu wah!
Akhirnya hubungan tanpa
status aja dah!
Jadi Ikhwan jangan
cengeng...
Abis nonton film palestina
semangat membara..
Eh pas disuruh jadi mentor
pergi entah kemana..
Semangat jadi penontonnya
luar biasa..
Tapi nggak siap jadi
pemainnya.. yang diartikan
sama dengan hidup
sengsara..
Enak ya bisa milih-milih yang
enaknya aja..
Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Ngumpet-ngumpet buat
pacaran..
Ketemuan di mol yang
banyak taman..
Emang sih nggak pegangan
tangan..
Cuma lirik-lirikkan dan makan
bakso berduaan..
Oh romantisnya, dunia pun
heran..
Kalo ketemu Murabbi atau
binaan..
Mau taruh di mana tuh muka
yang jerawatan?
Oh malunya sama Murabbi
atau binaan?
Sama Allah? Nggak kepikiran..
Yang penting nyes nyes
romantis semriwing asoy-
asoy-yaannn..
Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Disuruh infaq cengar-cengir..
Buat beli tabloid bola nggak
pake mikir..
Dibilang kikir marah-marah
dah tuh bibir..
Suruh tenang dan berdzikir..
Malah tangan yang ketar-
ketir..
Leher saudaranya mau
dipelintir!
Jadi Ikhwan jangan
cengeng...
Semangat dakwah ternyata
bukan untuk amanah..
Malah nyari Aminah..
Aminah dapet, terus
Walimah..
Dakwah pun hilang di hutan
antah berantah..
Dakwah yang dulu
kemanakah?
Dakwah kawin lari.. lari sama
Aminah..
Duh duh... Amanah Aminah..
Dakwah.. dakwah..
Kalah sama Aminah..
Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Buka facebook liatin foto
akhwat..
Dicari yang mengkilat..
Kalo udah dapet ya tinggal
sikat..
Jurus maut Ikhwan padahal
gak jago silat..
"Assalammu'alaykum Ukhti,
salam ukhuwah.. udah
kuliah? Suka coklat?"
Disambut baik sama ukhti,
mulai berpikir untuk traktir Es
Krim Coklat ..
Akhwatnya terpikat..
Mau juga ditraktir secara
cepat..
Asik, akhirnya bisa jg
ikhtilat...
yaudah.. langsung TEMBAK
CEPAT!
Akhwatnya mau-mau tapi
malu bikin penat..
badan goyang-goyang kayak
ulat..
Ikhwannya nyamperin
dengan kata-kata yang
memikat..
Kasusnya sih kebanyakan
yang 'gulat'..
Zina pun menjadi hal yang
nikmat..
Udah pasti dapet laknat..
Duh.. maksiat.. maksiat...
Jadi Ikhwan jangan
cengeng...
Ilmu nggak seberapa hebat..
Udah mengatai Ustadz..
Nyadar diri woi lu tuh lulusan
pesantren kilat..
Baca qur'an tajwid masih
perlu banyak ralat..
Lho kok udah berani nuduh
ustadz..
Semoga tuh otaknya dikasih
sehat..
Jadi Ikhwan jangan
cengeng...
Status facebook tiap menit
ganti..
Isinya tentang isi hati..
Buka-bukaan ngincer si wati..
Nunjukkin diri kalau lagi
patah hati..
Minta komen buat dikuatin
biar gak mati bunuh diri..
Duh duh.. status kok bikin
ruhiyah mati..
Dikemanakan materi yang
ustadz sampaikan tadi?
Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Ngeliat ikhwan-ikhwan yang
lain deket banget sama
akhwat mau ikutan..
Hidup jadi kayak sendirian di
tengah hutan rambutan..
Mau ikutan tapi udah tau
kayak gitu nggak boleh.. tau
dari pengajian..
Kepala cenat-cenut
kebingungan..
Oh kasihan.. Mendingan
cacingan..
Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Ngeliat pendakwah
akhlaknya kayak preman..
Makin bingung nyari teladan..
Teladannya bukan lagi
idaman..
Hidup jadi abu-abu kayak
mendungnya awan..
Mau jadi putih nggak kuat
nahan..
Ah biarlah kutumpahkan
semua dengan cacian
makian..
Akhirnya aku ikut-ikutan jadi
preman..
Teladan pun sekarang ini
susah ditemukan..
Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Diajakain dauroh alasannya
segudang..
Semangat cuma pas diajak ke
warung padang..
Atau maen game bola sampe
begadang..
Mata tidur pas ada lantunan
tilawah yang mengundang..
Tapi mata kebuka lebar
waktu nyicipin lauk rendang..
Duh.. berdendang...
Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Bangga disebut ikhwan.. hati
jadi wah..
Tapi jarang banget yang
namanya tilawah..
Yang ada sering baca komik
naruto di depan sawah..
Hidup sekarang jadinya agak
mewah..
Hidup mewah emang sah..
Tapi.. kesederhanaan yang
dulu berakhir sudah?
Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Dulunya di dakwah banyak
amanah..
Sekarang katanya berhenti
sejenak untuk menyiapkan
langkah..
Tapi entah kenapa
berdiamnya jadi hilang arah..
Akhirnya timbul perasaan
sudah pernah berdakwah..
Merasa lebih senior dan lebih
mengerti tentang dakwah..
Anak baru dipandang dengan
mata sebelah..
Akhirnya diam dalam
singgasana kenangan
dakwah..
Dari situ bilang.. Dadaaahhh..
Saya dulu lebih berat dalam
dakwah..
Lanjutin perjuangan saya
yah...
Jadi Ikhwan jangan
cengeng...
Nggak punya duit jadinya
nggak dateng Liqo..
Nggak ada motor yaa halaqoh
boro-boro..
Murabbi ikhlas dibikin
melongo..
Binaan nggak ada satupun
yang ngasih info..
Ngeliat binaan malah pada
nonton tv liat presenter
homo..
Adapula yang tidur sambil
meluk bantal guling bentuk si
komo..
Oh noo...
Jadi Ikhwan jangan
cengeng...
Jadi Ikhwan jangan
cengeng...
Jadi Ikhwan jangan
cengeng...
Jadi Ikhwan jangan
cengeng...
Jadi Ikhwan jangan
cengeng...
Akhi... banyak sekali
sebenarnya masalah Ikhwan..
Dimanapun harokahnya...
Akhi.. Di saat engkau tak
mengambil bagian dari
dakwah ini..
Maka akan makin banyak
Ikhwan lain yang selalu
menangis di saat mereka
mengendarai motor.. Ia
berani menangis karena
wajahnya tertutup helm... Ia
menangis karena tak kuat
menahan beban amanah
dakwah..
Akhi.. Di saat engkau kecewa
oleh orang yang dulunya
engkau percaya.. Ikhwan-
ikhwan lain sebenarnya lebih
kecewa dari mu.. mereka
menahan dua kekecewaan..
kecewa karena orang yang
mereka percaya.. dan
kecewa karena tidak
diperhatikan lagi olehmu..
tapi mereka tetap bertahan..
menahan dua kekecewaan...
karena mereka sadar..
kekecewaan adalah hal yang
manusiawi.. tapi dakwah
harus selalu terukir dalam
hati..
Akhi.. disaat engkau menjauh
dari amanah.. dengan
berbagai alasan.. sebenarnya,
banyak ikhwan di luar sana
yang alasannya lebih kuat
dan masuk akal berkali-kali
lipat dari mu.. tapi mereka
sadar akan tujuan hidup..
mereka memang punya
alasan.. tapi mereka tidak
beralasan dalam jalan
dakwah.. untuk Allah.. demi
Allah.. mereka.. di saat lelah
yang sangat.. masih
menyempatkan diri untuk
bangun dari tidurnya untuk
tahajjud.. bukan untuk
meminta sesuatu.. tapi
mereka menangis.. curhat ke
Allah.. berharap Allah
meringankan amanah
mereka.. mengisi perut
mereka yang sering kosong
karena uang habis untuk
membiayai dakwah...
Akhi.. Sungguh.. dakwah ini
jalan yang berat.. jalan yang
terjal.. Rasul berdakwah
hingga giginya patah..
dilempari batu.. dilempari
kotoran.. diteror.. ancaman
pembunuhan..... dakwah ini
berat akhi.. dakwah ini bukan
sebatas teori.. tapi
pengalaman dan
pengamalan... tak ada kata-
kata 'Jadilah..!' maka hal itu
akan terjadi.. yang ada
'jadilah!' lalu kau bergerak
untuk menjadikannya.. maka
hal itu akan terjadi.. itulah
dakwah... ilmu yang kau
jadikan ia menjadi...
Akhi.. jika saudaramu selalu
menangis tiap hari..
Bolehkah mereka meminta
sedikit bantuanmu..?
meminjam bahumu..?
berkumpul dan berjuang
bersama-sama...?
Agar mereka dapat
menyimpan beberapa butir
tangisnya.. untuk berterima
kasih padamu..
Juga untuk tangis haru saat
mereka bermunajat kepada
Allah dalam sepertiga
malamnya..
"Yaa Allah.. Terimakasih
sudah memberi saudara
seperjuangan kepadaku..
demi tegaknya Perintah dan
laranganMu... Kuatkanlah
ikatan kami..."
"Yaa Allah, Engkau
mengetahui bahwa hati-hati
ini telah berhimpun dalam
cinta kepada-Mu, bertemu
dalam taat kepada-Mu,
bersatu dalam da ’wah
kepada-Mu, berpadu dalam
membela syariat-Mu."
"Yaa Allah, kokohkanlah
ikatannya, kekalkanlah
cintanya, tunjukillah jalan-
jalannya. Penuhilah hati-hati
ini dengan cahaya-Mu yang
tidak pernah pudar."
"Lapangkanlah dada-dada
kami dengan limpahan
keimanan kepada-Mu dan
keindahan bertawakal
kepada-Mu. Hidupkanlah hati
kami dengan ma ’rifat
kepada-Mu. Matikanlah kami
dalam keadaan syahid di
jalan-Mu."
"Sesungguhnya Engkaulah
Sebaik-baik Pelindung dan
Sebaik-baik Penolong. Yaa
Allah, kabulkanlah. Yaa Allah,
dan sampaikanlah salam
sejahtera kepada junjungan
kami, Muhammad SAW,
kepada para keluarganya,
dan kepada para sahabatnya,
limpahkanlah keselamatan
untuk mereka."
Aamiin Allahumma aamiin.
Amiieenn...
by:RiEan AstoMo
Dikasih amanah pura-pura
batuk..
Nyebutin satu persatu
kerjaan biar dikira sibuk..
Afwan ane sakit.. Afwan PR
ane numpuk..
Afwan ane banyak kerjaan,
kalo nggak selesai bisa
dituntut..
Afwan ane ngurus anu ngurus
itu jadinya suntuk..
Terus dakwah gimana?
digebuk?
Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Dikit-dikit dengerin lagunya
edcoustic..
udah gitu yang nantikanku di
batas waktu, bikin nyelekit..
Ke-GR-an tuh kalo ente
melilit..
Kesehariannya malah jadi
genit..
Jauh dari kaca jadi hal yang
sulit..
Hati-hati kalo ditolak, bisa
sakiiiittt...
Jadi Ikhwan jangan
cengeng...
Dikit-dikit SMSan sama
akhwat pake Paketan SMS
biar murah..
Rencana awal cuma kirim
Tausyiah..
Lama-lama nanya kabar
ruhiyah.. sampe kabar orang
rumah..
Terselip mikir rencana
walimah?
Tapi nggak berani karena
terlalu wah!
Akhirnya hubungan tanpa
status aja dah!
Jadi Ikhwan jangan
cengeng...
Abis nonton film palestina
semangat membara..
Eh pas disuruh jadi mentor
pergi entah kemana..
Semangat jadi penontonnya
luar biasa..
Tapi nggak siap jadi
pemainnya.. yang diartikan
sama dengan hidup
sengsara..
Enak ya bisa milih-milih yang
enaknya aja..
Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Ngumpet-ngumpet buat
pacaran..
Ketemuan di mol yang
banyak taman..
Emang sih nggak pegangan
tangan..
Cuma lirik-lirikkan dan makan
bakso berduaan..
Oh romantisnya, dunia pun
heran..
Kalo ketemu Murabbi atau
binaan..
Mau taruh di mana tuh muka
yang jerawatan?
Oh malunya sama Murabbi
atau binaan?
Sama Allah? Nggak kepikiran..
Yang penting nyes nyes
romantis semriwing asoy-
asoy-yaannn..
Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Disuruh infaq cengar-cengir..
Buat beli tabloid bola nggak
pake mikir..
Dibilang kikir marah-marah
dah tuh bibir..
Suruh tenang dan berdzikir..
Malah tangan yang ketar-
ketir..
Leher saudaranya mau
dipelintir!
Jadi Ikhwan jangan
cengeng...
Semangat dakwah ternyata
bukan untuk amanah..
Malah nyari Aminah..
Aminah dapet, terus
Walimah..
Dakwah pun hilang di hutan
antah berantah..
Dakwah yang dulu
kemanakah?
Dakwah kawin lari.. lari sama
Aminah..
Duh duh... Amanah Aminah..
Dakwah.. dakwah..
Kalah sama Aminah..
Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Buka facebook liatin foto
akhwat..
Dicari yang mengkilat..
Kalo udah dapet ya tinggal
sikat..
Jurus maut Ikhwan padahal
gak jago silat..
"Assalammu'alaykum Ukhti,
salam ukhuwah.. udah
kuliah? Suka coklat?"
Disambut baik sama ukhti,
mulai berpikir untuk traktir Es
Krim Coklat ..
Akhwatnya terpikat..
Mau juga ditraktir secara
cepat..
Asik, akhirnya bisa jg
ikhtilat...
yaudah.. langsung TEMBAK
CEPAT!
Akhwatnya mau-mau tapi
malu bikin penat..
badan goyang-goyang kayak
ulat..
Ikhwannya nyamperin
dengan kata-kata yang
memikat..
Kasusnya sih kebanyakan
yang 'gulat'..
Zina pun menjadi hal yang
nikmat..
Udah pasti dapet laknat..
Duh.. maksiat.. maksiat...
Jadi Ikhwan jangan
cengeng...
Ilmu nggak seberapa hebat..
Udah mengatai Ustadz..
Nyadar diri woi lu tuh lulusan
pesantren kilat..
Baca qur'an tajwid masih
perlu banyak ralat..
Lho kok udah berani nuduh
ustadz..
Semoga tuh otaknya dikasih
sehat..
Jadi Ikhwan jangan
cengeng...
Status facebook tiap menit
ganti..
Isinya tentang isi hati..
Buka-bukaan ngincer si wati..
Nunjukkin diri kalau lagi
patah hati..
Minta komen buat dikuatin
biar gak mati bunuh diri..
Duh duh.. status kok bikin
ruhiyah mati..
Dikemanakan materi yang
ustadz sampaikan tadi?
Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Ngeliat ikhwan-ikhwan yang
lain deket banget sama
akhwat mau ikutan..
Hidup jadi kayak sendirian di
tengah hutan rambutan..
Mau ikutan tapi udah tau
kayak gitu nggak boleh.. tau
dari pengajian..
Kepala cenat-cenut
kebingungan..
Oh kasihan.. Mendingan
cacingan..
Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Ngeliat pendakwah
akhlaknya kayak preman..
Makin bingung nyari teladan..
Teladannya bukan lagi
idaman..
Hidup jadi abu-abu kayak
mendungnya awan..
Mau jadi putih nggak kuat
nahan..
Ah biarlah kutumpahkan
semua dengan cacian
makian..
Akhirnya aku ikut-ikutan jadi
preman..
Teladan pun sekarang ini
susah ditemukan..
Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Diajakain dauroh alasannya
segudang..
Semangat cuma pas diajak ke
warung padang..
Atau maen game bola sampe
begadang..
Mata tidur pas ada lantunan
tilawah yang mengundang..
Tapi mata kebuka lebar
waktu nyicipin lauk rendang..
Duh.. berdendang...
Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Bangga disebut ikhwan.. hati
jadi wah..
Tapi jarang banget yang
namanya tilawah..
Yang ada sering baca komik
naruto di depan sawah..
Hidup sekarang jadinya agak
mewah..
Hidup mewah emang sah..
Tapi.. kesederhanaan yang
dulu berakhir sudah?
Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Dulunya di dakwah banyak
amanah..
Sekarang katanya berhenti
sejenak untuk menyiapkan
langkah..
Tapi entah kenapa
berdiamnya jadi hilang arah..
Akhirnya timbul perasaan
sudah pernah berdakwah..
Merasa lebih senior dan lebih
mengerti tentang dakwah..
Anak baru dipandang dengan
mata sebelah..
Akhirnya diam dalam
singgasana kenangan
dakwah..
Dari situ bilang.. Dadaaahhh..
Saya dulu lebih berat dalam
dakwah..
Lanjutin perjuangan saya
yah...
Jadi Ikhwan jangan
cengeng...
Nggak punya duit jadinya
nggak dateng Liqo..
Nggak ada motor yaa halaqoh
boro-boro..
Murabbi ikhlas dibikin
melongo..
Binaan nggak ada satupun
yang ngasih info..
Ngeliat binaan malah pada
nonton tv liat presenter
homo..
Adapula yang tidur sambil
meluk bantal guling bentuk si
komo..
Oh noo...
Jadi Ikhwan jangan
cengeng...
Jadi Ikhwan jangan
cengeng...
Jadi Ikhwan jangan
cengeng...
Jadi Ikhwan jangan
cengeng...
Jadi Ikhwan jangan
cengeng...
Akhi... banyak sekali
sebenarnya masalah Ikhwan..
Dimanapun harokahnya...
Akhi.. Di saat engkau tak
mengambil bagian dari
dakwah ini..
Maka akan makin banyak
Ikhwan lain yang selalu
menangis di saat mereka
mengendarai motor.. Ia
berani menangis karena
wajahnya tertutup helm... Ia
menangis karena tak kuat
menahan beban amanah
dakwah..
Akhi.. Di saat engkau kecewa
oleh orang yang dulunya
engkau percaya.. Ikhwan-
ikhwan lain sebenarnya lebih
kecewa dari mu.. mereka
menahan dua kekecewaan..
kecewa karena orang yang
mereka percaya.. dan
kecewa karena tidak
diperhatikan lagi olehmu..
tapi mereka tetap bertahan..
menahan dua kekecewaan...
karena mereka sadar..
kekecewaan adalah hal yang
manusiawi.. tapi dakwah
harus selalu terukir dalam
hati..
Akhi.. disaat engkau menjauh
dari amanah.. dengan
berbagai alasan.. sebenarnya,
banyak ikhwan di luar sana
yang alasannya lebih kuat
dan masuk akal berkali-kali
lipat dari mu.. tapi mereka
sadar akan tujuan hidup..
mereka memang punya
alasan.. tapi mereka tidak
beralasan dalam jalan
dakwah.. untuk Allah.. demi
Allah.. mereka.. di saat lelah
yang sangat.. masih
menyempatkan diri untuk
bangun dari tidurnya untuk
tahajjud.. bukan untuk
meminta sesuatu.. tapi
mereka menangis.. curhat ke
Allah.. berharap Allah
meringankan amanah
mereka.. mengisi perut
mereka yang sering kosong
karena uang habis untuk
membiayai dakwah...
Akhi.. Sungguh.. dakwah ini
jalan yang berat.. jalan yang
terjal.. Rasul berdakwah
hingga giginya patah..
dilempari batu.. dilempari
kotoran.. diteror.. ancaman
pembunuhan..... dakwah ini
berat akhi.. dakwah ini bukan
sebatas teori.. tapi
pengalaman dan
pengamalan... tak ada kata-
kata 'Jadilah..!' maka hal itu
akan terjadi.. yang ada
'jadilah!' lalu kau bergerak
untuk menjadikannya.. maka
hal itu akan terjadi.. itulah
dakwah... ilmu yang kau
jadikan ia menjadi...
Akhi.. jika saudaramu selalu
menangis tiap hari..
Bolehkah mereka meminta
sedikit bantuanmu..?
meminjam bahumu..?
berkumpul dan berjuang
bersama-sama...?
Agar mereka dapat
menyimpan beberapa butir
tangisnya.. untuk berterima
kasih padamu..
Juga untuk tangis haru saat
mereka bermunajat kepada
Allah dalam sepertiga
malamnya..
"Yaa Allah.. Terimakasih
sudah memberi saudara
seperjuangan kepadaku..
demi tegaknya Perintah dan
laranganMu... Kuatkanlah
ikatan kami..."
"Yaa Allah, Engkau
mengetahui bahwa hati-hati
ini telah berhimpun dalam
cinta kepada-Mu, bertemu
dalam taat kepada-Mu,
bersatu dalam da ’wah
kepada-Mu, berpadu dalam
membela syariat-Mu."
"Yaa Allah, kokohkanlah
ikatannya, kekalkanlah
cintanya, tunjukillah jalan-
jalannya. Penuhilah hati-hati
ini dengan cahaya-Mu yang
tidak pernah pudar."
"Lapangkanlah dada-dada
kami dengan limpahan
keimanan kepada-Mu dan
keindahan bertawakal
kepada-Mu. Hidupkanlah hati
kami dengan ma ’rifat
kepada-Mu. Matikanlah kami
dalam keadaan syahid di
jalan-Mu."
"Sesungguhnya Engkaulah
Sebaik-baik Pelindung dan
Sebaik-baik Penolong. Yaa
Allah, kabulkanlah. Yaa Allah,
dan sampaikanlah salam
sejahtera kepada junjungan
kami, Muhammad SAW,
kepada para keluarganya,
dan kepada para sahabatnya,
limpahkanlah keselamatan
untuk mereka."
Aamiin Allahumma aamiin.
Amiieenn...
by:RiEan AstoMo
Langganan:
Postingan (Atom)